Rabu, 03 September 2008

Akankah TerBit matahari

Aku kini tak lagi mengerti bahasa
matahari

Karena kebencian menutupi sinarnya
Kata-katanya kini senantiasa
terselimuti rasa curiga
Cerita-ceritanya hanya tentang luka-lukanya

Hingga kegelapanlah
yang kini dihadirkannya untukku

Aku letih
Namun matahariku hanya satu
Dan aku tak mampu
tanpanya...


Andai aku mampu

Membunuh
rindu
Memenjarakan
cinta
Dan mengubur
rasa sayang, padamu

Takkan letih aku
bersembunyi...

Dalam hidupku:

Sebuah warna, indah
Seberkas cahaya, terang

Adalah,
Kau...

terbesik kata hati yang terus berteriak...

" Aku sayang, padamu... "

Kata hati yang bukan untuk menjadi beban
namun sebuah ketulusan
Yang akan selalu ada, meski kau
pergi...


ditulis dengan harapan kosong

Tidak ada komentar: